Perpustakaan menjadi salah satu sumber belajar penting bagi siswa di madrasah. Namun, pengelolaan perpustakaan masih menjadi tantangan bagi banyak madrasah di Indonesia. Keterbatasan ruang dan anggaran sering menjadi kendala dalam memperluas koleksi buku dan merawatnya. Namun, MTs N Kota Sorong di Papua Barat tidak menyerah dalam menghadapi tantangan tersebut.
Pada tanggal 4-7 Maret 2024, MTs N Kota Sorong mengirim satu perwakilan, Ibu Ayu Novia Widyasasi, S.Pd, untuk mengikuti pelatihan pustakawan dan laboran yang diselenggarakan oleh Madrasah Education Quality Reform di Hotel Best Western Plus Makassar. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pengelolaan perpustakaan di madrasah, dan optimalisasi perpustakaan sebagai sumber belajar siswa serta penunjang pembelajaran.

Dalam pelatihan tersebut, Ibu Ayu dan peserta lainnya dibekali dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pengelolaan perpustakaan modern. Mereka juga diajarkan cara menciptakan perpustakaan digital sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan fisik dan anggaran.
Dalam sambutannya pada pembukaan acara, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan mengimbau peserta agar mampu memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan perpustakaan dan berharap agar peserta dapat menyebarluaskan apa yang telah mereka pelajari dalam pelatihan tersebut.
MTs N Kota Sorong tidak hanya berhenti pada mengirimkan perwakilan dalam pelatihan tersebut. Setelah kembali ke madrasah, mereka terus bekerja keras untuk menerapkan apa yang telah dipelajari dan menciptakan perpustakaan digital yang bermanfaat bagi siswa.
Dalam menciptakan perpustakaan digital, MTs N Kota Sorong berhasil mengatasi keterbatasan ruang dan anggaran. Mereka menggunakan teknologi untuk memperluas akses ke koleksi buku, dan juga menghadirkan berbagai fasilitas modern, seperti layanan peminjaman buku online dan informasi digital. Hasilnya, siswa dapat dengan mudah mengakses bahan bacaan yang mereka butuhkan, baik dari perpustakaan fisik maupun virtual.
MTs N Kota Sorong membuktikan bahwa keberhasilan pengelolaan perpustakaan tidak hanya bergantung pada anggaran yang besar, tetapi juga inovasi dan kerja keras. Dengan bersinergi dalam menciptakan perpustakaan digital, mereka telah meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi siswa. Semoga madrasah-madrasah lainnya di Indonesia bisa mengikuti jejak MTs N Kota Sorong dalam menghadapi tantangan pengelolaan perpustakaan.