Kota Sorong – MTs Negeri Kota Sorong menggalang donasi untuk membantu korban banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, dan sejumlah provinsi lainnya sejak akhir November hingga awal Desember 2025.
Aksi ini merupakan tindak lanjut instruksi Kementerian Agama RI dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, yang mengajak seluruh satuan kerja memberikan bantuan secara ikhlas bagi para korban, termasuk yang terdampak pada lembaga pendidikan keagamaan, ASN, dan tempat ibadah. Penggalangan donasi dilaksanakan pada Rabu, 10 Desember 2025.
Penggalangan donasi tersebut merujuk pada Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nomor 5818/SJ/B.VI/Kp.01.2/11/2025 serta Surat Kanwil Kemenag Papua Barat Nomor B-433/Kw.33.1/KU.00/12/2025 yang mengimbau seluruh satuan kerja untuk berpartisipasi dalam bantuan kemanusiaan. Bantuan yang terkumpul diarahkan untuk dikirimkan melalui rekening resmi Kesetiakawanan Papua Barat pada Bank Mandiri Cabang Manokwari sebelum diteruskan ke Tim Tanggap Darurat Kemenag RI.
Merespons instruksi tersebut, keluarga besar MTs Negeri Kota Sorong—mulai dari guru, tenaga kependidikan, hingga orang tua/wali murid—bergerak bersama mengumpulkan donasi secara ikhlas dan sukarela. Hasilnya, terkumpul dana sebesar Rp16.700.000, angka yang mencerminkan antusias dan solidaritas kuat dari seluruh unsur madrasah.
Kepala MTs Negeri Kota Sorong, Siti Nurani Gomarbobir, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bagian dari pendidikan karakter yang terus ditanamkan kepada peserta didik.
“Kami ingin menanamkan nilai empati, kepedulian, dan keikhlasan kepada peserta didik. Pendidikan bukan hanya tentang kecerdasan akademik, tetapi juga tentang kepekaan sosial dan akhlak mulia,” ungkap Siti Nurani.
Ia mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam gerakan kemanusiaan ini.
“Partisipasi guru, pegawai, dan orang tua menunjukkan bahwa semangat gotong royong masih sangat kuat. Kami berharap tindakan ini menjadi teladan bagi siswa bahwa membantu sesama adalah tanggung jawab moral yang harus dijaga,” lanjutnya.
Siti Nurani menambahkan, aksi sosial seperti ini penting untuk dilakukan secara berkelanjutan.
“Kami ingin peserta didik memahami bahwa tindakan kecil sekalipun, ketika dilakukan dengan niat tulus, dapat membawa dampak besar bagi mereka yang sedang tertimpa musibah,” ujarnya.
